Teknologi untuk Perempuan

26/10/2010 08:30
  • Oleh Sulistiyo Suparno

UNTUK menyambut Hari Kartini tahun 2003, salah satu produsen sepeda motor telah mempersiapkan motor khusus untuk perempuan. Motor berbentuk skuter otomatis (skutik) itu didesain sedemikian rupa agar mudah dikendarai oleh perempuan. Kemudahan itu antara lain kopling dan persneling serbaotomatis. Pengendara cukup memutar tuas gas dan menarik rem. Praktis.

Desain skutik itu merupakan hasil rancangan para insinyur dari Indonesia, meski mesinnya masih produksi Jepang. Skutik itu kemudian sukses di pasaran, sehingga menarik minat produsen lain untuk memproduksi kendaraan sejenis. Kabarnya, sejak kehadiran skutik membuat jumlah perempuan yang bisa mengendarai sepeda motor melonjak tajam.

Skutik merupakan jawaban atas keluhan jutaan perempuan yang menilai desain sepeda motor di Indonesia lebih berpihak pada lelaki. Misalnya, keharusan bagi pengendara untuk mengangkangkan kaki saat mengendari motor sport atau bebek (moped).
Mengangkang Motor bebek juga diklaim untuk perempuan, tetapi perempuan masih harus mengangkangkan kaki karena pijakan kaki berada di dua sisi motor. Dengan skutik, kendala itu dapat dihilangkan. Dengan kehadiran dek di bagian tengah skutik, membuat kaki perempuan nyaman berpijak saat mengendara.

Hal yang sama juga terjadi pada mobil. Kini sudah banyak beredar mobil dengan transmisi otomatis dengan pengoperasian sangat mudah, terutama oleh perempuan. Di dunia telekomunikasi seluler juga pernah muncul desain telepon seluler dengan konsep awal ditujukan untuk perempuan. Telepon seluler model lipat (flip), misalnya, terilhami oleh kotak bedak yang lazim dibawa perempuan. Kotak bedak itu terdiri atas dua bidang, satu bidang untuk menampung bedak, bidang lain untuk tempat cermin.

Pada telepon seluler flip, satu bidang untuk menempatkan tombol atau keypad, bidang lain untuk menyematkan layar atau displai. Semua produsen telepon seluler (vendor) telah mengeluarkan telepon seluler model flip. Pada awal kemunculannya (awal tahun 2000-an), telepon seluler jenis itu menjadi tren di kalangan perempuan. Bahkan kaum lelaki juga menggunakan. Telepon seluler flip yang populer antara lain Motorola V3 yang diklaim sebagai telepon seluler flip tertipis di dunia tahun 2003.
Menjadi Ilham Anatomi tubuh perempuan juga menjadi ilham bagi vendor dalam mendesain telepon seluler. Perempuan Asia yang berjemari mungil mendorong beberapa vendor memproduksi telepon seluler berukuran mungil.

Panasonic memasarkan telepon seluler seri A100 yang diklaim sebagai telepon seluler termungil di dunia.

Selain desain, identitas sebagai telepon seluler untuk perempuan juga ditampilkan melalui warna. Maka bermunculanlah telepon seluler berwarna pink, kuning, merah, yang diidentikkan sebagai warna perempuan.

Muncul pula fitur khusus perempuan, seperti pengingat masa menstruasi dan masa subur.
Secara umum hampir semua produk teknologi yang diproduksi massal sering menempatkan kebutuhan perempuan sebagai bagian dari inspirasi.

Laptop mungil atau netbook yang populer saat ini juga diilhami harapan agar laptop dapat dimasukkan ke dalam tas kerja wanita karier yang kecil dan simpel. Monitor atau televisi berubah dari tabung ke LCD yang berbobot ringan agar perempuan dapat mengangkat atau menentengnya tanpa minta bantuan orang lain (lelaki).

Dewasa ini jumlah perempuan yang bekerja dan hidup sendirian di apartemen meningkat tajam. Mereka bersentuhan dengan produk teknologi setiap hari. Mereka juga bagian dari inspirasi dalam benak teknolog untuk menciptakan inovasi-inovasi teknologi yang praktis. Maka tak berlebihan bila dikatakan perempuan telah berperan dalam menentukan perubahan dan perkembangan teknologi. (51)

- Sulistiyo Suparno, penulis lepas, tinggal di BatangSulistiyo Suparno

Contact

Andika Arifianto, S.Pd

SMK Negeri 2 Amuntai
Jl. Sukmaraga no. 046 Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalsel

081 347 228 720

Poll

Materi pelajaran apa yang paling ingin kamu kuasai?

Engine (86)
61%

Chasis (13)
9%

Electrical (26)
18%

Power Train (17)
12%

Total votes: 142